Masyarakat
Tradisional dan Modern
Oleh
Abdul Rahman, 1206217055
Secara
kodrati kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Kita bersosialisasi sebagaimana
manusia biasanya. Terkadang ketika kita menjalin hubungan antar sesama, ada
kendala yang kita temui. Pemahaman dari masing-masing individu itu
berbeda-beda. Kita harus memahami apakah orang kita ajak berinteraksi itu merupakan
masyarakat tradisional atau masyarakat modern. Berikut ini saya akan paparkan
sedikit penjelasan tentang masyarakat tradisional dan modern.
Kata tradisional berasal dari bahasa latin
yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat tradisional adalah masyarakat
yang masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Masyarakat tradisional
umumnya hidup di daerah pedesaan sehingga umumnya disebut juga sebagai
masyarakat desa. Sedangkan kata modern berasal dari bahasa latin “ Modo” = cara
dan “ Ernus” = masa kini. Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian
besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban masa kini. Masyarakat modern umumnya telah tinggal di daerah
perkotaan sehingga disebut juga masyarakat kota. (Adhyzal Kandar, 2010)
Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1.
Afektifitas, yaitu hubungan antar anggota masyarakat
didasarkan pada kasih sayang.
2.
Orientasi kolektif, yaitu lebih mengutamakan
kepentingan kelompok/kebersamaan.
3.
Partikularisme, yaitu segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja,
ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4.
Askripsi, yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh
dari pewarisan generasi sebelumnya.
5.
Diffuseness (kekaburan), yaitu dalam mengungkapkan
sesuatu dengan tidak berterus-terang.
Ciri-ciri masyarakat modern menurut Talcott Parson :
1.
Netralitas efektif, yaitu bersikap netral bahkan dapat
menuju sikap tidak memperhatikan orang lain/lingkungan.
2.
Orientasi diri, yaitu lebih mengutamakan kepentingan
diri sendiri.
3.
Universalisme, yaitu menerima segala sesuatu dengan
obyektif.
4.
Prestasi, yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5.
Spesifitas, yaitu berterus terang dalam mengungkapkan
segala sesuatu.
(Angga Restu Pambudi, 2011)
Perbedaan anatara masyarakat tradisional dengan masyarkat modern jika
dilihat dari berbagai faktor sebagai berikut :(Angga Restu Pambudi, 2011)
1. Perekonomian
·
Tradisional : Masyarakat tradisional rata- rata
termasuk ke dalam ekonomi kelas menengah
ke bawah / golongan ekonomi rendah karena mata pencaharian masyarakat
tradisional yaitu mengotah afam seperti bertani, berkebun, berladang, dan
beternak.
·
Modern : Perekonomian pada masyarakat modern
rata- rata termasuk ke dalam golongan sedang hingga kelas menengah atas karena
mata pencaharian mereka yang rata- rata sesuai dengan perkembangan zaman dan menunjang
pembangunan negara seperti dokter, arsitek, pegawai, bisnis dll.
2. Pembagian kerja
·
Tradisional : Pembagian kerja dilakukan secara
bersama- sama/ gotong royong karena bagi masyarakat tradisional sangat menjunjung
tinggi rasa kebersamaaan. Pola pembagian kerjanya cenderung dibedakan dan
pembagian kerja dibedakan menurut jenis kelamin dan lapangan pekerjaannya masih
kurang.
·
Modern : sistem pembagian kerja bersifat
individulistik karena masyarakat modern cenderung untuk mementingkan diri
sendiri daripada kepentingan bersama. Pada masyarakat modern terdapat
spesialisasi dari variasi pekerjaan dan terpisah dari pengaruh struktur sosial
lainnya.
3. Sistem pelapisan sosial
·
Tradisional : Pada masyarakat tradisionai sangat
menonjolkan kedudukan. Pada masyarakat tradisional pelapisan sosialnya terjadi
dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tentu terjadi
secara otomatis, misalnya karena usia yang tua, karena pemilikan kepandaian
yang lebih , atau kerabat pembuka tanah, seseorang memiliki bakat seni atau
sakti.
·
Modern : Masyarakat modern dilihat dari
prestasinya. Semakin tinggi prestasi orang tersebut maka peranan orang tersebut
dalam masyarakat semakin tinggi. Pada masyarakat modern lapisan sosialnya di
tentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan pada seseorang .
4. Mobilitas Sosial
·
Tradisional : Mobilitas sosial masyarakat
tradisional terbatas dan kelompok lokal yang stabil. Mobilitas teritorial lebih
jarang terjadi. Mobilitas/ perpindahan dari desa kekota lebih banyak.
·
Modern : Mobilitas sosial masyarakat modern
tinggi dalam arti luas. Penduduk kota lebih dinamis dan mobilitasnya cukup
tinggi.
5. Tingkat Pendidikan
·
Tradisional : Masyarakat tradisional rata- rata
memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dibandingkan masyarakat modern.
Tingkat pendididkan di desa masih kurang atau tertinggal, seperti pada
fasilitas yang ada di sekolah dan perlengkapan belajar mengajar juga masih
kurang lengkap.
·
Modern : Pada masyarakat modern yang sangat
memprioritaskan pendidikan, karena bagi mereka pendidikan merupakan bekal untuk
masa depan yang lebih baik.
6. Sistem Komunikasi
·
Tradisional : Masyarakat tradisional biasanya
kurang mengikuti perkembangan teknologi dibanding masyarakat modern.
·
Modern : Sistem komunikasinya sudah maju dan
alat komunikasinya bermacam-macam dan canggih. Masyarakat modern sendiri sangat
mengikuti perkembangan kemajuan teknologi sehingga dapat melakukan komunikasi dengan
mudah.
7. Nilai Budaya
·
Tradisional : Masyarakat tradisional memiliki
nilai budaya yang lebih kental dalam arti lebih sering digunakan dibandingkan
masyarakat modern. Masyarakat tradisional senantiasa menggunakan nilai- nilai
budaya yang ada untuk pedoman dalam berperilaku. Biasanya nilai- nilai budaya
yang ada pada masyarakat tradisional sifatnya tidak tertulis.
·
Modern : Masyarakat modern lebih cenderung
menggunakan norma / aturan sebagai pedoman dalam berperilaku. Masyarakat modern
dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang tinggi dan merupakan tempat
pergaulan dengan segala macam orang.
8. Sistem kepemimpinan
·
Tradisional : Pada masyarakat tradisional memiliki
sistem kepemimpinan yang kurang maju/ terbatas dibandingkan dengan masyarakat
modern yang lebih maju. Masyarakat tradisional biasanya menentukan suatu pemimpin
berdasarkan strata sosial.
·
Modern : Sistem kepemimpinan di anggap sangatlah
penting , karena masyarakat berlomba-lomba untuk menjadi seorang pemimpin untuk
memperoleh status yang tinggi sehingga pemimpin di anggap sangatlah tinggi dan
penting.
9. Penerapan Teknologi
·
Tradisional : Masyarakat tradisional dalam
penerapan teknologi sangat terbatas dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat
tradisional cenderung kurang mengikuti perkembangan teknologi karena bagi
mereka teknologi kurang menunjang dan bukan prioritas utama dalam kebutuhan
hidup mereka.
·
Modern : Masyarakat modern hidupnya sangat
tergantung pada teknologi sehingga sangat mengikuti perkembangan teknologi
untuk menunjang hidupnya.
10. Pola Hubungan Sosial / Interaksi Sosial
·
Tradisional : Pola hubungan sosial pada
masyarakat tradisional sangat terasa sekali dibandingkan masyarakat modern
karena masyarakat tradisional senantiasa bergotong royong dalam segala hal.
·
Modern : Masyarakat modern pola hubungan sosial
kurang terlaksana dengan baik karena masyarakat yang individualistik. (Imran
Baruta, 2011)
Memang dari beberapa hal
masyarakat modern lebih baik dibanding masyarakat tradisional. Tapi apabila
penulis diminta memilih, apakah tradisional atau modern? Ini merupakan pilihan
yang cukup sulit. Karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Apabila sisi kelebihan keduanya dikolaborasikan, itulah pilihan
yang paling tepat.
Daftar Pustaka
Baruta, Imran. 2011. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern. Dipublikasikan di http://imranuad.wordpress.com/2011/05/19/123/ diakses pada Maret 2013
Kandar,
Adhyzal. 2010. Masyarakat
tradisional dan masyarakat modern. Dipublikasikan di http://id.shvoong.com/social-sciences/1997485-masyarakat-tradisional-dan-masyarakat-modern/ diakses pada
Maret 2013
Lee,
Yohanes. 2010. Masyarakat Tradisional dan Modern. Dipublikasikan di http://www.pelitakarawang.com/2010/03/masyarakat-tradisional-dan-modern.html diakses pada
Maret 2013
Pambudi, Angga Restu. 2011. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional dan Modern. Dipublikasikan di http://anggarestupambudi.wordpress.com/2011/11/17/ciri-ciri-masyarakat-tradisional-dan-modern/ diakses pada Maret 2013
Buku MPKT-A
jilid 2. Masyarakat Tradisional dan
modern.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking