Woensdag 27 Maart 2013

Masyarakat Tradisional dan Modern



Masyarakat Tradisional dan Modern
Oleh Abdul Rahman, 1206217055
Secara kodrati kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Kita bersosialisasi sebagaimana manusia biasanya. Terkadang ketika kita menjalin hubungan antar sesama, ada kendala yang kita temui. Pemahaman dari masing-masing individu itu berbeda-beda. Kita harus memahami apakah orang kita ajak berinteraksi itu merupakan masyarakat tradisional atau masyarakat modern. Berikut ini saya akan paparkan sedikit penjelasan tentang masyarakat tradisional dan modern.
 Kata tradisional berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Masyarakat tradisional umumnya hidup di daerah pedesaan sehingga umumnya disebut juga sebagai masyarakat desa. Sedangkan kata modern berasal dari bahasa latin “ Modo” = cara dan “ Ernus” = masa kini. Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Masyarakat modern umumnya telah tinggal di daerah perkotaan sehingga disebut juga masyarakat kota. (Adhyzal Kandar, 2010)

Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1.      Afektifitas, yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih sayang.
2.      Orientasi kolektif, yaitu lebih mengutamakan kepentingan kelompok/kebersamaan.
3.      Partikularisme, yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4.      Askripsi, yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
5.      Diffuseness (kekaburan), yaitu dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterus-terang.
Ciri-ciri masyarakat modern menurut Talcott Parson :
1.      Netralitas efektif, yaitu bersikap netral bahkan dapat menuju sikap tidak memperhatikan orang lain/lingkungan.
2.      Orientasi diri, yaitu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
3.      Universalisme, yaitu menerima segala sesuatu dengan obyektif.
4.      Prestasi, yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5.      Spesifitas, yaitu berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.
(Angga Restu Pambudi, 2011)
Perbedaan anatara masyarakat tradisional dengan masyarkat modern jika dilihat dari berbagai faktor sebagai berikut :
1. Perekonomian
·         Tradisional : Masyarakat tradisional rata- rata termasuk  ke dalam ekonomi kelas menengah ke bawah / golongan ekonomi rendah karena mata pencaharian masyarakat tradisional yaitu mengotah afam seperti bertani, berkebun, berladang, dan beternak.
·         Modern : Perekonomian pada masyarakat modern rata- rata termasuk ke dalam golongan sedang hingga kelas menengah atas karena mata pencaharian mereka yang rata- rata sesuai dengan perkembangan zaman dan menunjang pembangunan negara seperti dokter, arsitek, pegawai, bisnis dll.
2. Pembagian kerja
·         Tradisional : Pembagian kerja dilakukan secara bersama- sama/ gotong royong karena bagi masyarakat tradisional sangat menjunjung tinggi rasa kebersamaaan. Pola pembagian kerjanya cenderung dibedakan dan pembagian kerja dibedakan menurut jenis kelamin dan lapangan pekerjaannya masih kurang.
·         Modern : sistem pembagian kerja bersifat individulistik karena masyarakat modern cenderung untuk mementingkan diri sendiri daripada kepentingan bersama. Pada masyarakat modern terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan dan terpisah dari pengaruh struktur sosial lainnya.
3. Sistem pelapisan sosial
·         Tradisional : Pada masyarakat tradisionai sangat menonjolkan kedudukan. Pada masyarakat tradisional pelapisan sosialnya terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata tentu terjadi secara otomatis, misalnya karena usia yang tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih , atau kerabat pembuka tanah, seseorang memiliki bakat seni atau sakti.
·         Modern : Masyarakat modern dilihat dari prestasinya. Semakin tinggi prestasi orang tersebut maka peranan orang tersebut dalam masyarakat semakin tinggi. Pada masyarakat modern lapisan sosialnya di tentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan pada seseorang .
4. Mobilitas Sosial
·         Tradisional : Mobilitas sosial masyarakat tradisional terbatas dan kelompok lokal yang stabil. Mobilitas teritorial lebih jarang terjadi. Mobilitas/ perpindahan dari desa kekota lebih banyak.
·         Modern : Mobilitas sosial masyarakat modern tinggi dalam arti luas. Penduduk kota lebih dinamis dan mobilitasnya cukup tinggi.
5. Tingkat Pendidikan
·         Tradisional : Masyarakat tradisional rata- rata memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah dibandingkan masyarakat modern. Tingkat pendididkan di desa masih kurang atau tertinggal, seperti pada fasilitas yang ada di sekolah dan perlengkapan belajar mengajar juga masih kurang lengkap.
·         Modern : Pada masyarakat modern yang sangat memprioritaskan pendidikan, karena bagi mereka pendidikan merupakan bekal untuk masa depan yang lebih baik.
6. Sistem Komunikasi
·         Tradisional : Masyarakat tradisional biasanya kurang mengikuti perkembangan teknologi dibanding masyarakat modern.
·         Modern : Sistem komunikasinya sudah maju dan alat komunikasinya bermacam-macam dan canggih. Masyarakat modern sendiri sangat mengikuti perkembangan kemajuan teknologi sehingga dapat melakukan komunikasi dengan mudah.
7. Nilai Budaya
·         Tradisional : Masyarakat tradisional memiliki nilai budaya yang lebih kental dalam arti lebih sering digunakan dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat tradisional senantiasa menggunakan nilai- nilai budaya yang ada untuk pedoman dalam berperilaku. Biasanya nilai- nilai budaya yang ada pada masyarakat tradisional sifatnya tidak tertulis.
·         Modern : Masyarakat modern lebih cenderung menggunakan norma / aturan sebagai pedoman dalam berperilaku. Masyarakat modern dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang.
8. Sistem kepemimpinan
·         Tradisional : Pada masyarakat tradisional memiliki sistem kepemimpinan yang kurang maju/ terbatas dibandingkan dengan masyarakat modern yang lebih maju. Masyarakat tradisional biasanya menentukan suatu pemimpin berdasarkan strata sosial.
·         Modern : Sistem kepemimpinan di anggap sangatlah penting , karena masyarakat berlomba-lomba untuk menjadi seorang pemimpin untuk memperoleh status yang tinggi sehingga pemimpin di anggap sangatlah tinggi dan penting.
9. Penerapan Teknologi
·         Tradisional : Masyarakat tradisional dalam penerapan teknologi sangat terbatas dibandingkan masyarakat modern. Masyarakat tradisional cenderung kurang mengikuti perkembangan teknologi karena bagi mereka teknologi kurang menunjang dan bukan prioritas utama dalam kebutuhan hidup mereka.
·         Modern : Masyarakat modern hidupnya sangat tergantung pada teknologi sehingga sangat mengikuti perkembangan teknologi untuk menunjang hidupnya.
10. Pola Hubungan Sosial / Interaksi Sosial
·         Tradisional : Pola hubungan sosial pada masyarakat tradisional sangat terasa sekali dibandingkan masyarakat modern karena masyarakat tradisional senantiasa bergotong royong dalam segala hal.
·         Modern : Masyarakat modern pola hubungan sosial kurang terlaksana dengan baik karena masyarakat yang individualistik. (Imran Baruta, 2011)
Memang dari beberapa hal masyarakat modern lebih baik dibanding masyarakat tradisional. Tapi apabila penulis diminta memilih, apakah tradisional atau modern? Ini merupakan pilihan yang cukup sulit. Karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Apabila sisi kelebihan keduanya dikolaborasikan, itulah pilihan yang paling tepat.

Daftar Pustaka

Baruta, Imran. 2011. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Modern. Dipublikasikan di http://imranuad.wordpress.com/2011/05/19/123/ diakses pada Maret 2013

Kandar, Adhyzal. 2010. Masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Dipublikasikan di http://id.shvoong.com/social-sciences/1997485-masyarakat-tradisional-dan-masyarakat-modern/ diakses pada Maret 2013

Pambudi, Angga Restu. 2011. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional dan Modern. Dipublikasikan di http://anggarestupambudi.wordpress.com/2011/11/17/ciri-ciri-masyarakat-tradisional-dan-modern/ diakses pada Maret 2013

Buku MPKT-A jilid 2. Masyarakat Tradisional dan modern.